DSLR untuk pemula, pilih yang mana?


Tech tipsComputer Tricks

Tahun 2007-2008 menjadi tahun yang menyenangkan bagi fotografer pemula yang membeli DSLR kelas pemula atau entry-level. Betapa tidak, saat itu tercatat banyak produk baru yang harganya terus membuat semua pihak tercengang, karena terus turun hingga menembus angka psikologis (dibawah) lima juta. Seiring krisis ekonomi global di akhir 2008, harga kamera DSLR pun kembali merangkak naik. Kisaran harga DSLR kelas pemula kini berada di kisaran 6 sampai 7 juta, sementara DSLR kelas semi-pro kini berada di atas 10 juta. Hal ini menyebabkan mereka yang belum sempat membeli kamera di tahun lalu menjadi kecewa, karena asumsi harga yang terlanjur ditargetkannya bergeser satu hingga dua juta.

Kini tak perlu lagi menyalahkan masa lalu. Faktanya, saat ini kurs rupiah sekitar 11.000 dan harga DSLR ini sudah stabil di kisaran sekarang. Bila memang sudah ngebet ingin segera memiliki kamera DSLR baru, tak perlu menunggu harga turun lagi yang entah kapan. Berikut daftar DSLR entry level yang bisa dipertimbangkan untuk dibeli pada tahun 2009 ini. Sebagai catatan, di daftar kali ini kami tidak memasukkan DSLR kelas upper entry level yang salah satu cirinya bisa merekam HD movie, karena harga jualnya terlampau tinggi untuk ukuran DSLR murah (contoh : Canon EOS 500D dan Nikon D5000).

Inilah mereka, DSLR murah di tahun 2009, urut dari harga yang terendah :

  1. Sony Alpha A300 (5,7 jutaan)
  2. Canon EOS 1000D (5,8 jutaan)
  3. Pentax K-m (6 jutaan)
  4. Nikon D60 (6,7 jutaan)
  5. Olympus E-620 (7 jutaan)

Kesamaan mendasar

Faktanya, kelima kamera diatas adalah kamera DSLR entry level. Mereka berbagi sensor yang sama (kecuali Olympus dengan sensor agak lebih kecil berformat 4/3), bahkan mereka memakai resolusi yang sama-sama 10 MP (kecuali Olympus dengan 12 MP). Mereka sama-sama dilengkapi dengan lensa kit dalam penjualannya. Soal bodi kamera juga mereka memakai material plastik yang ringan dan kompak, menunjukkan ciri kamera kelas pemula (DSLR kelas pro memakai bodi magnesium alloy). Kinerja shutter secara umum juga sepadan, demikian juga dengan kemampuan ISOnya. Kelimanya juga dijual dengan harga dibawah 7 juta (kelimanya tidak memiliki fitur HD movie recording yang membuat harga DSLR jadi naik). Singkatnya, kelimanya sama-sama baik dan berkualitas, sehingga di awal kami sampaikan saja kalau DSLR manapun yang anda pilih pada dasarnya akan mampu memberikan hasil foto yang baik. Belum puas? Simak lebih jauh plus minus dari kelima kamera DSLR pemula dibawah ini.

Sony Alpha A300 : sarat fitur tak harus mahal

dslr-a300Bahkan Sony A200 pun dijual lebih murah lagi, paket lensa kit hanya 5 juta. Tapi kita tidak sedang membahas A200, kita membahas A300 disini. Sony A300 memakai sistem stabilizer pada bodi, layaknya Pentax dan Olympus. Sony Alpha A300 dan A350 menjadi pendobrak dunia DSLR modern dengan memberi solusi berbeda dalam menyaisati lambatnya auto fokus dalam mode live-view, dengan metoda sensor terpisah. Kecepatan fokus ini tidak menjadikan harga jual A300 lantas jadi tinggi, bahkan Sony A300 ini harganya termurah diantara kelima kamera disini. Bisa dibilang kalau Sony menerapkan strategi spec up, price down pada produk DSLR Alpha.

Plus

Inilah DSLR dengan kecepatan fokus tertinggi saat live-view. Bahkan, A300 ini punya layar LCD 2.7 inci yang bisa dilipat. O ya, urusan kinerja, A300 juga handal. Dengan modul AF 9 titik tentu kamera ini cocok untuk urusan jepret cepat seperti candid. Stabilizer pada bodi berarti semua lensa dapat mengalami efek stabilisasi. ISO native juga bisa sampai ISO 3200, meski noisenya tentu saja cukup terasa. Kemampuan shutternya standar dengan 3 fps unlimited, dan tersedia wireless flash commander untuk kreatifitas fotografi dengan lampu kilat. Bahkan menurut kami plus-plus ini semakin lengkap dengan harga jualnya yang juga wajar, bahkan cenderung murah, cukup dengan 5,7 juta plus lensa kit 18-70mm yang mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.

Minus

Bila anda berharap live-view di A300 ini cepat, memang betul adanya. Tapi sensor terpisah membuat live-view ini tidak presisi, tidak dapat menampilkan histogram, dan tidak bisa di-enlarge untuk manual fokus assist. Sony juga masih berkutat mencari metoda tebaik untuk membuat foto JPEG dari Alpha series ini supaya bisa menyamai hasil JPEG kamera lain. Bila anda sering memotret JPEG, cobalah bereksperimen dengan setting JPEG yang paling baik menurut anda.

Dukungan lensa

Pada dasarnya dukungan lensa Sony SAL-DT dari Sony cukup lengkap dan berkualitas. Masalahnya di tanah air mungkin stoknya belum banyak, ditambah lagi tidak banyak lensa alternatif yang mendukung mount dari Sony. Bila anda cukup puas dengan lensa kit DT 18-70mm, sementara optimalkan saja dulu lensa tersebut. Bila ingin mencari lensa tele, pertimbangkan DT 75-300mm dan untuk widenya bisa coba DT 11-18mm.

Penerus Sony A300 di 2009

Sony sudah membuat produk pengganti A300 yang bernama A330, meski tidak ada perubahan signifikan dari upgrade tersebut. Oleh karena itu selama stoknya masih ada, kami masih merekomendasikan A300 saja.

Canon EOS 1000D : versi hemat dari EOS 450D

canon-eos-1000dEntah mengapa waktu itu Canon meluncurkan EOS 1000D (Rebel Xs) disaat penjualan EOS 450D sedang bagus-bagusnya. Tapi kini harga 450D sudah hampir sejajar dengan kamera DSLR semi-pro lawas seperti Nikon D80 sehingga 1000D ini jadi lumayan dicari oleh para budget-minded, apalagi 400D kini sudah semakin sulit dicari. EOS 1000D diluncurkan tengah tahun 2008 dengan paket lensa kit 18-55mm yang sudah dilengkapi IS. kamera ini memakai sensor CMOS 10 MP, dengan 7 titik AF dan mampu mencapai ISO 1600. Cukup mengejutkan saat mengetahui bahwa 1000D sudah dilengkapi dengan live-view, meski masih kalah mantap dari 450D. Kinerja shutter cukup standar dengan 3 fps, dan layar LCD juga standar dengan 2,5 inci.

Plus

Live view jadi andalan 1000D, beserta segala kelebihan lain dari Canon seperti kinerja noise reduction yang baik dan tone yang karakternya juga baik. EOS 1000D pun bisa dipasangkan dengan berbagai lensa EF, EF-S ataupun lensa alternatif merk lain. Kami tempatkan 7 titik AF sebagai nilai plus kamera ini, meski sebenarnya ini adalah down-spec bila dibanding dengan 400D yang punya 9 titik AF. O ya, EOS 1000D juga memakai sistem anti debu yang serupa dengan yang dipakai di 450D.

Minus

Sebagian fotografer tidak bisa menerima kenyataan kalau ada kamera DSLR tidak dilengkapi dengan spot metering, karena fitur ini penting untuk dipakai di kala kondisi pencahayaan amat sulit. Faktanya, 1000D tidak punya spot metering. Apakah ketiadaan ini membuat anda merasa keberatan atau tidak, terserah anda. Kekurangan lainnya cukup mendasar, yaitu bodi kamera ini yang terasa kurang nyaman karena terbalut plastik tanpa lapisan karet layaknya 400D atau 450D.

Dukungan lensa

Tidak perlu kuatir akan dukungan lensa dari Canon. Untuk teman lensa kit, bisa dipilih lensa tele EF-S 55-250mm dan lensa widenya bisa menjajal EF-S 10-22mm. Bila bosan dengan lensa kit dan ingin menjajal lensa kit yang terbaik dari Canon, cobalah EF-S 17-85mm USM.

Penerus EOS 1000D di 2009

Belum ada, setidaknya sampai tulisan ini dibuat Juli 2009 ini. Rumornya, Canon akan membuat penerus 1000D yang akan bernama EOS 2000D dengan fitur HD movie. Sudah bisa diprediksi, harga jual 2000D akan melonjak jauh sehingga EOS 1000D bagaimana pun masih lebih menarik dalam hal harga jual.

Pentax K-m : versi hemat dari K200D

pentax-k-mDi daftar ketiga ini kami sajikan kamera yang tergolong mungil yaitu Pentax K-m (K2000). Rupanya Pentax terinspirasi oleh Canon saat membuat 1000D, karena Pentax juga mengalami hal yang sama. Produk andalannya di kelas entry level, K200D rupanya terlalu mahal dan membuat Pentax terpaksa meluncurkan satu lagi produk yang lebih murah dari K200D ini. Alhasil lahirlah Pentax K-m, dengan ciri tidak lagi memakai bodi weather sealed, dan membuat lensa kit baru yang lebih kecil dan ringan. Pentax memakai stabilizer pada sensor CCD 10 MPnya, sehingga artinya semua lensa yang dipasang di bodi Pentax akan merasakan efek stabilisasi hingga 3 stop. Versi hemat artinya tentu ada aspek yang dikurangi, dalam hal ini jumlah titik AF pada Pentax K-m ini hanya 5 titik saja (dibanding 11 titik pada K200D). Tapi 5 titik ini masih lumayan karena masih fleksibel saat kamera dipakai memotret vertikal atau horizontal. Soal ISO pun Pentax ini mampu mencapai ISO 3200 yang cukup mengagumkan untuk kamera sekelas ini. Inilah satu-satunya DSLR dengan tenaga 4 buah baterai AA.

Plus

Stabilizer pada bodi berarti semua lensa dapat mengalami efek stabilisasi. ISO native juga bisa sampai ISO 3200, meski noisenya tentu saja cukup terasa. Secara umum kinerja dan performa menyamai K200D, bahkan burst-nya mengalahkan K200D dengan 3.5 fps yang mana amat baik untuk kamera semurah ini. Layar LCD pun tampak lega dengan ukuran 2,7 inci.

Minus

Saat pesaingnya EOS 100D menyertakan fitur live-view, Pentax K-m ini hadir tanpa fitur tersebut. Selain itu indikator titik AF tidak ditampilkan di viewfinder layaknya DSLR lain. Belum ada info apakah ada sistem anti debu di Pentax K-m ini. Selain kedua hal diatas, praktis tidak ada hal negatif yang dijumpai di kamera ini, bahkan sejujurnya kamera ini semestinya dapat mengungguli EOS 1000D seandainya memiliki live-view.

Dukungan lensa

Belum ada info apakah lensa kit DA-L 18-55mm ini telah memakai motor SDM atau belum. Tapi lensa Pentax terkenal akan kualitas dan harganya. Bila perlu lensa tele, bisa pertimbangkan DA 50-200mm dan untuk widenya bisa mencoba DA 12-24mm. Bila tidak puas dengan lensa kitnya, jajal saja lensa sapu jagad dengan rentang ekstra panjang, DA 18-250mm. Sayangnya lensa alternatif seperti Sigma/Tamron/Tokina jarang punya stok dengan mount KAF Pentax.

Nikon D60 : kualitas di dalam kesederhanaan

D60

Adalah Nikon D60, si pengganti D40 yang kini mengusung sensor CCD beresolusi 10 MP, dibekali lensa kit 18-55mm VR, fitur anti-debu, active-D lighting dan Expeed engine Nikon. Kamera ini mampu mencapai ISO 1600 (dan ISO setara 3200 bila dinaikkan satu tingkat dari ISO 1600), dengan kecepatan burst 3 fps. Modul AF memakai 3 titik AF saja, sangat basic, namun tersedia mode continuous servo untuk mengunci fokus benda yang bergerak. Inilah kamera yang tidak sarat fitur berlimpah namun tetap menjaga kualitas khas Nikon dalam kesederhanaannya.

Plus

Apa sih yang jadi kekuatan utama dari DSLR termurah dari Nikon ini? Faktanya, anda tidak akan menemukan fitur modern seperti live-view di D60. Tapi mengapa masih banyak orang yang terus mengincar dan membeli D60 ini? Bisa jadi alasannya cukup subjektif, karena yang jadi andalan Nikon D60 pun adalah fitur yang pada dasarnya ada di semua kamera DSLR, namun diyakini pada D60 fitur tersebut lebih baik dan efektif. Diantaranya : metering yang handal, Auto ISO yang efektif, noise reduction yang tepat, karakter warna / tone yang consumer friendly, ergonomi dan tata lentak tombol yang nyaman, menu yang mudah dipahami, hingga white balance yang jarang meleset. Anda boleh tidak sependapat, kami katakan sekali lagi, ini subjektif sekali. Jangan sampai ada anggapan kamera lain meteringnya jelek, misalnya. Tapi dapat kami katakan kalau Nikon membuat setiap kameranya dengan cermat, termasuk D60 ini yang mampu memberi hasil foto yang baik, dan pemakai D60 dapat ikut merasakan seperti apa rasanya memakai dan menikmati hasil foto dari DSLR Nikon. Bila anda ‘brand minded’, dan memang meyakini kalau hasil foto dari Nikon memang mantap, pilih saja D60 tanpa harus memperdulikan kekurangan dari D60 di bawah ini.

Minus

Ada dua hal yang menjadi kekurangan utama D60 : ketiadaan motor AF di bodi dan jumlah titik AF yang hanya tiga titik. Sejumlah Nikon mania mengeluhkan lensa-lensa lawasnya (Nikon AF atauNikon AF-D) tidak bisa auto fokus di D60, sementara pecinta candid dan sport photography mengeluhkan titik AF yang terlalu sedikit pada D60. Awalnya kami tidak melihat ketiadaan live-view adalah suatu kekurangan fatal, tapi mengingat kompetitor sudah ada yang memakai live-view, bolehlah kami sebut D60 ini semestinya juga dilengkapi dengan live-view. Buat yang senang memotret bracketing untuk foto HDR juga akan kecewa karena fitur yang amat standar ini bahkan tidak dijumpai di D60. Nikon D60 pun kurang fleksibel karena ketiadaan dukungan wireless flash ataupun asesori resmi battery grip.

Dukungan lensa

Tidak dipungkiri lagi, dukungan lensa Nikon selalu jadi alasan utama mengapa orang memilih DSLR Nikon. Betul kalau D60 tidak bisa auto fokus di lensa Nikon lama, tapi kini jajaran lensa Nikon AF-S baru sudah semakin banyak. Lensa kit D60 pun sudah amat baik plus sudah ada VRnya. Bila ingin menambah lensa lagi, pertimbangkan AF-S 55-200mm untuk telenya, dan AF-S 12-24mm untuk widenya. Bila bosan memakai lensa kit, tersedia lensa lain pengganti lensa kit yang bagus dan terjangkau seperti AF-S 18-135mm, AF-S 18-105mm atau AF-S 16-85mm, kesemuanya lensa DX. (Catatan : lensa Nikon non-DX juga bisa dipakai, meski ukurannya lebih besar dari lensa DX).

Penerus D60 di 2009 (update 30 Juli 2009)

Nikon D3000 dengan 11 titik AF dan LCD berukuran 3 inci. Baik D3000 dan D60 masih sama-sama memakai sensor CCD 10 MP, tanpa live-view dan burst 3 fps. Bila D3000 ini sudah tersedia di pasaran, maka D60 ini secara alami akan diskontinu.

Olympus E620 : fitur dan kinerja mendekati kamera DSLR semi-pro

oly-e520Penerus E520 ini masih tergolong DSLR entry-level, meski sebenarnya secara fitur sudah mendekati DSLR semi-pro. Terinspirasi dari sukses E-30, Olympus membuat kejutan dengan perubahan radikal pada E620 dengan banyak penyempurnaan yang membuatnya mampu bersaing dengan DSLR entry-level lain. Tersedia paket dengan lensa kit 14-42mm (di beberapa tempat dijual dengan paket dobel lens kit 40-150mm), dengan sensor NMOS 12 MP beraspek rasio 4 : 3 dan crop factor 2x, maka lensa kit ini menjadi setara dengan 28-85mm. E620 telah dilengkapi layar LCD 2,7 inci yang bisa dilipat, live-view, anti debu, dan stabilizer pada bodinya. So, meski E620 di daftar ini menjadi yang termahal (dan terbaru), namun dengan segala kelebihan fiturnya memang layak untuk menjadi yang terbaik di kelas DSLR pemula.

Plus

Live-view dengan face detection, 7 titik AF (sebelumnya 3 titik AF di E520), anti debu SSWM, stabilizer pada bodi (4 stop) sehingga lensa yang terpasang mengalami efek stabilisasi, flash wireless untuk kreativitas lampu kilat, desain bodi tampak kokoh dan tidak murahan, layar LCD 2,7 inci yang bisa dilipat, shadow adjustment technology, sebagian tombolnya bisa menyala dalam gelap, 4 fps burst mode yang cepat, dan mendukung dua macam memory card (CF dan xD).

Minus

Gambar lebih noise di ISO tinggi dibanding kompetitor (karena ukuran sensor yang lebih kecil dari APS-C), cenderung mengalami highlight clipping, viewfinder lebih kecil dari pesaingnya, tata letak tombol tersebar di berbagai sisi bodi kamera.

Dukungan lensa

Terdapat beberapa lensa Zuiko yang berkualitas, dengan asumsi crop factor 2x dari sensor Olympus, membuat lensa tele akan mendapat keuntungan lebih dimana fokal 200mm bisa menjadi 400mm, misalnya. Sebagai teman dari lensa kit, bisa dipertimbangkan Zuiko ED 40-150mm dan untuk lensa widenya bisa memakai ED 9-18mm.

Kesimpulan

DSLR entry-level menjadi produk primadona mereka yang punya anggaran terbatas ataupun mereka yang baru menerjuni dunia fotografi digital. Dengan dana 5 sampai 7 juta, sudah bisa didapat kamera DSLR yang cukup lengkap, berkualitas tinggi dan berkinerja lumayan dan memiliki paket lensa kit yang memadai untuk mulai belajar memotret. Meski ada juga DSLR entry level yang punya harga 8 jutaan (seperti EOS 450D/500D, Pentax K200D atau Nikon D5000) namun menurut kami dengan dana 7 juta atau kurang kita sudah bisa memiliki DSLR kelas pemula yang baik, dan dana 8 juta sebetulnya lebih baik dipakai untuk membeli DSLR semi-pro bodi only semisal Nikon D80 atau Canon 40D.

Dari daftar 5 kamera DSLR pemula di atas, yang bisa disimpulkan adalah :

  • harga jual : termahal Olympus E-620, termurah Sony A300
  • jumlah titik AF : terbanyak Sony A300 (9 titik), paling sedikit Nikon D60 (3 titik)
  • kecepatan burst : tercepat Olympus E-620 (4 fps), Pentax K-m (3,5 fps)
  • sanggup hingga ISO 3200 : Olympus E620, Pentax K-m, Sony A300
  • wireless flash commander : Sony A300 dan Olympus E620
  • stabilizer di bodi : Olumpus E620 dan Pentax K-m
  • baterai : Pentax K-m pakai 4 x AA, lainnya baterai lithium
  • kesamaan umum : shutter max (1/4000 detik), viewfinder coverage (0.95-0.96 %), flash range (11-13m), resolusi LCD (230 ribu piksel) khusus Olympus E620 LCD bisa dilipat.
Sumber : http:kamera-gue.web.id

Daftar lengkap kamera DSLR Canon dan Nikon

Tech tipsComputer Tricks

Kamera DSLR kini semakin jadi primadona. Soal merk kamera yang melekat kuat di benak kita bisa jadi adalah merk papan atas seperti Canon dan Nikon. Wajar saja, keduanya memang punya sejarah panjang di dunia fotografi dan terus berlanjut di era digital ini. Hingga awal tahun 2010 ini, sudah banyak produk kamera yang mereka luncurkan. Artikel kali ini ditujukan untuk menjadi panduan mengenal jajaran kamera DSLR Canon dan Nikon, diulas secara lengkap dengan rekomendasi serta kisaran harga jualnya untuk panduan belanja anda.

Kamera DSLR Canon

Kelas pemula (entry level)

Canon EOS 1000D (Rebel XS/Kiss F)

1000dInilah kamera DSLR pemula termurah dan terpopuler yang jadi pilihan utama mereka yang budget-minded. Kamera DSLR bersensor CCD 10 MP dan memiliki 7 tiik AF ini hebatnya sudah dilengkapi live-view dan mampu memotret hingga 3 fps. Dijual satu paket bersama lensa kit dengan kisaran harga sekitar 4,8 jutaan, EOS 1000D ini direkomendasikan untuk mereka yang awalnya berencana membeli kamera prosumer namun ingin merasakan sensasi kamera DSLR.

Status : tersedia, namun menjelang diskontinu (Canon dalam waktu dekat akan meluncurkan penerus 1000D)

Rival terdekat : Nikon D60

Canon EOS 450D (Rebel XSi)

450dInilah EOS lawas yang begitu populer dengan sensor CMOS 12 MP dan layar 3 inci yang lega. Meski tergolong cukup berumur, namun fitur 450D sungguh menarik dengan live-view dan Digic III 14 bit. Modul AF pun sudah mencukupi dengan 9 titik AF (bandingkan dengan 1000D yang memakai 7 titik). Dijual seharga 6,7 jutaan plus lensa kit, EOS 450D ini direkomendasikan untuk mereka yang mencari DSLR pemula dengan fitur lengkap, tapi dengan harga jual yang tidak terlalu mahal.

Status : hampir diskontinu, beberapa toko menyediakan paket trade-in

Rival terdekat : Nikon D3000

Canon EOS 500D (Rebel T1i)

500dEOS 500D menjadi kamera DSLR termewah di seri pemula, berkat adanya fitur HD movie dan resolusi yang melonjak tajam menjadi 15 MP. Penyempurnaan lain dari 450D tidak terlalu banyak (seperti resolusi LCD dari 230ribu piksel menjadi 920 ribu piksel), sehingga harga jualnya yang ada di kisaran 7,8 jutaan (plus lensa kit) terasa agak mahal untuk ukuran DSLR kelas pemula. Direkomendasikan untuk yang menyukai memotret dan merekam video.

Status : tersedia untuk jangka waktu yang lama

Rival terdekat : Nikon D5000

Kelas menengah (semi-pro)

Canon EOS 50D

50dEOS 50D menjadi kamera semi-pro Canon yang punya fitur lengkap plus live-view. Layaknya kamera semi-pro pada umumnya, 50D sudah berbahan magnesium alloy yang kuat, bodi weather sealed dan kinerja cepat (6 fps). EOS 50D masih memakai sensor CMOS berukuran APS-C yang resolusinya 15 MP. Sebagai kamera semi-pro, kamera ini sudah memakai finder jenis prisma yang terang. Harga jual sekarang sekitar 9 juta body-only, cocok untuk yang menginginkan DSLR semi-pro dengan harga terjangkau.

Status : hampir diskontinu

Rival terdekat : Nikon D90

Canon EOS 7D

7dTradisi Canon membuat seri satu digit untuk sensor full-frame tidak berlaku disini. EOS 7D hanyalah penerus dari EOS 50D dengan sensor CMOS APS-C yang dinaikkan resolusinya hingga 18 MP. Namun untungnya perubahan dari 50D ke 7D cukup signifikan, sebutlah seperti desain bodi dan tata letak tombol yang diperbaiki, serta jumlah titik AF yang jauh lebih berlimpah (19 titik). Selain itu EOS 7D juga sudah dilengkapi dengan HD movie. Dijual di kisaran harga 15 juta body-only, EOS 7D cocok untuk para pecinta sport dan foto cepat lainnya.

Status : tersedia untuk jangka waktu yang lama

Rival terdekat : Nikon D300s

Kelas pro (full frame)

Canon EOS 5D mark II

5d-iiEOS 5D mark II merupakan penerus EOS 5D dengan penambahan fitur HD movie. Selain itu, sensor 5D mark II adalah berjenis full-frame bersolusi 21 MP yang rendah noise di ISO tinggi. Namun untuk urusan auto fokus, 5D ini justru kalah oleh pendatang baru 7D sehingga kurang cocok untuk memotret sport. Belum lagi kecepatan burst-nya hanya 3.9 fps. Tampaknya kamera seharga 24 juta body only ini lebih cocok untuk yang menyukai landscape atau fotografi interior.

Status : tersedia untuk jangka waktu yang lama

Rival terdekat : Nikon D700

Kelas pro lainnya : EOS 1D mark III, EOS 1Ds mark III dan EOS 1D mark IV (tidak dibahas disini)

Kamera DSLR Nikon

Kelas pemula (entry level), tanpa motor AF di bodi

Nikon D60

d60Inilah kamera DSLR termurah dari Nikon yang masih bisa ditemui di pasaran, sang penerus D40 dengan sensor CCD 10 MP, layar 2,5 inci dan memakai modul AF tradisional dengan hanya 3 titik AF. Pada D60 sudah diperkenalkan fitur Active D-Lighting yang lantas jadi standar di semua DSLR Nikon modern. Harga jual di pasaran sekitar 5 jutaan plus lensa kit, layaknya EOS 1000D, kamera ini direkomendasikan untuk mereka yang awalnya berencana membeli kamera prosumer namun ingin merasakan sensasi memakai kamera DSLR.

Status : hampir diskontinu

Rival terdekat : EOS 1000D

Nikon D3000

d3000Nikon D3000 merupakan DSLR penerus dari D60, boleh dibilang D3000 ini tak banyak berbeda dengan pendahulunya kecuali pemakaian modul 11 titik AF yang fleksibel. Masih mengandalkan sensor CCD 10 MP dan juga masih tanpa fitur live-view, D3000 ini juga direkomendasikan untuk pemula yang mencari DSLR yang mudah dipakai namun berkualitas baik. Dengan harga jual 5,8 jutaan plus lensa kit, tampaknya D3000 bakal jadi kamera populer di tahun 2010 ini.

Status : tersedia untuk jangka waktu yang lama

Rival terdekat : EOS 450D

Nikon D5000

d5000jpgProduk elit di kelas pemula ini mengandalkan keistimewaan LCD lipat dan HD movie, melengkapi sensor CMOS 12 MP dan burst 4 fps ditambah modul 11 titik AF yang membuatnya jadi DSLR lengkap dan sarat fitur bahkan terlalu lengkap untuk ukuran DSLR pemula. Konsekuensinya adalah harga jual D5000 yang melambung mencapai 8 juta (plus lensa kit) bahkan lebih mahal dari EOS 500D, cukup mahal mengingat D5000 bukanlah DSLR kelas semi-pro. D5000 cocok untuk mereka yang senang merekam video HD dengan angle sulit (LCD lipat sangat berguna dalam hal ini).

Status : tersedia untuk jangka waktu yang lama

Rival terdekat : EOS 500D

Kelas menengah (semi-pro)

Nikon D90

d90Nikon D90 merupakan penerus Nikon D80 yang populer di masa lalu, dengan positioning yang tanggung yaitu antara DSLR pemula dan DSLR semi-pro. Namun D90 sudah dilengkapi dengan fitur kelas semi-pro seperti finder jenis prisma dan top status LCD sehingga berani bersaing di kelas semi-pro (meski masih memakai material bodi plastik). Nikon D90 merupakan DSLR Nikon pertama dengan fitur HD movie dan dijual di harga 9,5 jutaan (body only), cocok untuk mereka yang tidak puas dengan DSLR pemula namun tidak sanggup membeli DSLR semi-pro yang mahal.

Status : tersedia untuk jangka waktu yang cukup lama

Rival terdekat : EOS 50D

Nikon D300/D300s

d300sDi kelas semi-pro sesungguhnya, Nikon mengandalkan D300/D300s yang tangguh, cepat dan mewah. Dengan 51 titik fokus dan 1005 pixel RGB metering, D300 siap diajak bekerja cepat hingga 7 fps. D300s menambahkan fitur HD movie dan dual slot memory-card dibanding D300, namun keduanya masih sama-sama beresolusi 12 MP saja pada keping sensor CMOS APS-C. D300/D300s cocok untuk mereka yang mengutamakan kecepatan, akurasi dan custom setting yang lengkap, D300s dijual di kisaran 17 juta body only.

Status : D300 menjelang diskontinu, D300s tersedia untuk jangka waktu yang lama

Rival terdekat : EOS 7D

Kelas pro (full frame)

Nikon D700

d700Di kelas profesional, Nikon punya D700 dengan sensor FX (full frame) yang masih setia di resolusi 12 MP layaknya D300 yang berformat DX. D700 memang bersaing dengan EOS 5D mark II, bahkan harga jual body only pun sama di kisaran 24 jutaan. Soal ISO tinggi jangan kuatir, D700 sanggup memberi foto dengan noise amat rendah di ISO tinggi berkat sensor full-framenya. D700 punya 51 titik AF, burst 5 fps dan masih menyediakan built-in flash.

Status : tersedia untuk jangka waktu yang lama

Diberdayakan oleh Blogger.