Teknologi
Sistem Informasi (TSI) adalah suatu sistem pengolahan data keuangan dan
pelayanan jasa perbankan secara elektronis dengan menggunakan sarana komputer,
telekomunikasi, dan sarana elektronis lainnya.
Penggunaan
TSI adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas
dan pelayanan kepada masyarakat.
1.
Penggunaan Teknologi Informasi Dalam Sistem Informasi Akuntansi
2.
Penggunaan Sistem dan Teknologi Informasi Untuk Usaha Kecil
3.
Teknologi Sistem Informasi (TSI) Perbankan
Audit
system informasi merupakan proses mengumpulkan dan mengevaluasi
fakta/temuan/evidence untuk menentukan apakah suatu sistem komputer dapat
mengamankan aset, memelihara integritas data, dapat mendorong pencapaian tujuan
organisasi secara efektif dan menggunakan sumberdaya secara efisien.
Didalam
TSI, hal-hal yang perlu diperhatikan salah satunya adalah penilaian resiko.
Konsep resiko dalam hal ini meliputi ancaman, kelemahan dan dampak dari
penilaian resiko. Ancaman yang sering terjadi salah satunya adalah adanya
kompleksitas dari TSI itu sendiri. Berbagai macam elemen dan variasi yang
terdapat dalam TSI mewarnai perkembangan TSI kedepannya.
Yang Berperan Dalam Penggunaan Teknologi Sistem
Informasi
1.
Dalam Hal Penyelenggaraan TSI Dilakukan Oleh Bank Sendiri :
-
Menerapkan Pengendalian Manajemen TSI
-
Melaksanakan fungsi AUDIT INTERN TSI
-
Memiliki alat monitor
-
Menerapkan prinsip2 sistem pengawasan dan pengamanan
-
Memiliki Disaster Recovery Plan (DRP)
2.
Dalam Hal Penyelenggaraan TSI Dilakukan Oleh Pihak Ketiga :
-
Memastikan semua hal pada butir III.1 dipenuhi oleh pihak penyelenggara jasa
TSI
- Melakukan evaluasi secara berkala atas kehandalan penyelenggara jasa TSI
- Membuat perjanjian tertulis
-
Menyampaikan laporan kepada BI
Keamanan
dan pengendalian TSI dewasa ini menjadi kelemahan dalam penilaian resiko. Dalam
hal ini, kedua hal tersebut menjadi suatu hal yang patut disorot dan
diperhatikan agar dapat berkembang menjadi semakin baik. Memang hal ini bukan
suatu hal yang mudah untuk dapat dilakukan, namun dengan melakukannya secara
bersama-sama, saling menjaga, merawat dan memeliharanya, niscaya kelemahan ini
dapat dikurangi bahkan dihilangkan. Adapun dampaknya adalah aset yang ada dapat
terlindungi.
Tipe-tipe resiko terdiri dari:
1. Resiko pengembangan
2. Resiko Kesalahan
3. Resiko Terhentinya Bisnis
4. Resiko Pengungkapan Informasi
5. Resiko Penggelapan
Proses
perencanaan audit terdiri dari:
- Penetapan
tipe resiko
- Untuk
setiap tipe resiko, ancaman, kelemahan system, dampak diberi skor/skala
tinggi, cukup, rendah atau tidak ada
- Hitung
skor resiko:Resiko = ancaman x kelemahan x dampak
- Urutkan
resiko berdasarkan skor
- Kaji
ulang dan penyesuaian jika diperlukan
- Buat
rencana audit dengan prioritas resiko
- Kaji
ulang rencana dan penyesuaiannya
- Laksanakan
audit
Proses
pemeriksaan Teknologi Sistem Informasi (TSI), dilakukan melalui tahap-tahap
sebagai berikut:
- Identifikasi
spesifikasi system
- Penilaian
kompleksitas TSI
- Penilaian
resiko pra pemeriksaan
- Pemeriksaan
around the computer
- Pemeriksaan
through the computer
- Pemeriksaan
keuangan.
Sumber: